Rabu, 09 Mei 2012

RISET PASAR

TOP OF MIND SEPATU DI KALANGAN MAHASISWA

FEB UB


Mahasiswa FEB UB memiliki preferensi yang berbeda-beda terhadap suatu produk yang dipakai termasuk juga produk sepatu. Hal ini terbukti dengan hasil kuesioner yang telah kami bagikan. Beberapa jenis merk sepatu tampil sebagai modus dalam top of mind. Berikut data yang telah kami peroleh dan disajikan dalam bentuk prosentase diagram lingkaran :




Keterangan diagram :
Diagram tersebut menunjukkan bahwa prosentase yang paling besar adalah merek lain dari hasil angket yang diperoleh. Merek lainnya yang dimaksud adalah merk-merk yang tidak tersebut di atas. Untuk merk Converse memiliki total responden yang paling banyak. Berikut merk sepatu yang menjadi top of mind di kalangan mahasiswa FEB UB dengan tingkatan angka :
1.       Converse
2.       Yongki Komaladi
3.       Pro ATT
4.       Crocs
5.       Adidas
6.       Nike
7.       Nevada
8.       Logo
9.       Fladeo
10.    Donatelo
11.    Bata

Prosentase diatas merupakan gabungan dari kuesioner yang terdiri dari 25 sampel perempuan dan 25 sampel laki-laki. Berikut ini merupakan data hasil kuesioner masing-masing sampel.

No
Merek
Perempuan
Laki-laki
1
Adio
1

2
And1
1

3
Belagio
1

4
Buccheri
1

5
Eiger

1
6
FILA

1
7
JK Collection

1
8
Kickers
1

9
Lotto

1
10
New Era

1
11
Puma

1
12
Reebok

1
13
Speecs
1

14
Bata
1
1
15
Donatelo
1
1
16
Fladeo
2

17
Logo
1
1
18
Nevada
2

19
Nike
1
2
20
Adidas

4
21
Crocs
4

22
Pro ATT

5
23
Yongki Komaladi
4
1
24
Converse
3
3

Jumlah
25
25

Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa Top of Mind dari merek sepatu dari sampel perempuan adalah Crocs dan Yongki Komaladi. Sedangkan, Top of Mind dari merek sepatu dari sampel laki-laki adalah Pro ATT. Dengan perincian data hasil kuesioner maka kita dapat mengetahui merek apa saja yang menjadi Top of Mind baik bagi laki-laki maupun perempuan. 
 
Sepatu merk 'Yongki Komaladi'
KELOMPOK :
Devi Nur Cahya Ningsih___115020300111040
Elis Nur Rohma___________115020300111051
Siti Rodiah Hasana________ 115020300111066
Octadila Laily Anggraeni__115020300111078

Rabu, 02 Mei 2012

Tugas Resensi "Social Network"

"Social Network"

Laman Facebook

 Social Network adalah sebuah judul film yang berkisah tentang perjalanan Mark Zuckerberg 
menciptakan jejaring sosial yang paling populer di dunia yaitu Facebook. Facebook yang 
kita akses setiap hari untuk menyampaikan keluhan, kegembiraan, dan kesedihan 
melalui update status serta mencari teman-teman dunia maya lengkap dengan foto 
dan info profil ternyata diciptakan secara kebetulan oleh Mark setelah diputuskan 
tali cintanya oleh kekasihnya. Ingin tahu kelanjutan kisahnya, bacalah 
RESENSI berikut lengkap dengan SINOPSIS cerita dan 
KAITAN DENGAN MANAJEMEN PEMASARAN.  
Check it out :) 
- Elis Nur Rohma, Mahasiswa S1 Akuntansi Brawijaya 2011 -


RESENSI FILM

Mark Zuckerberg, Penemu Facebook
  1. Judul : Social Network
  2. Sutradara : David Pincher
  3. Produksi : Sony Picture
  4. Pemeran Utama : Jesse Eisenberg sebagai Mark Zuckerberg
  5.  Durasi : 120 menit

Social Network merupakan film yang menceritakan awal mula Mark menemukan facebook hingga menjadikannya sebagai situs jejaring sosial yang mulanya hanya populer di kampusnya, Harvard University hingga menjadi terpopuler di dunia mengalahkan my space dan friendster
Penggambaran tokoh Mark di film ini sebagai seseorang yang ahli komputer, jenius hingga susah bersosialisasi dengan teman-temannya sangat kuat sekali. Sayangnya logat bicara Mark yang sangat cepat seringkali membingungkan penonton untuk menangkap dengan cepat pula apa yang ia maksudkan.

Tidak seperti apa yang ada di benak saya tentang film Social Network yang mulanya saya tebak memiliki alur cerita keilmuan yang tinggi tentang perkomputeran dan jaringan, namun ceritanya lebih mengalir karena ternyata facebook dibuat secara tidak sengaja sebagai pelampiasan patah hati karena diputuskan kekasihnya Erica dan konflik-konflik pertemanan yang mempersoalkan pencipta Facebook hingga Winklevoss bersaudara yang merasa ide untuk membuat jejaring sosial kampus dicuri oleh Mark karena Mark tidak melibatkan Winklevoss bersaudara dalam perkembangan penyempurnaan jejaring sosial tersebut.

Mei tahun 2005, hanya lebih dari 15 bulan setelah facebook.com diluncurkan, perusahaan telah memiliki 2.8 juta pengguna aktif dan telah memiliki ketersediaan dana (gelombang kedua) sebesar 13 juta US dollar. Dan dalam waktu 6 tahun, situs tersebut telah beralih dari tujuan awal untuk membantu mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran menjadi situs jejaring sosial yang mempunyai ratusan juta pengguna dari seluruh penjuru dunia.

Yang menjadi nilai tambah dari film yang ditayangkan perdana pada 1 Oktober 2010 di USA – dapat kita lihat – hampir semua orang yang terlibat dalam proses pembuatan situs jejaring sosial merupakan orang-orang yang masih berusia muda.  Mereka memiliki jiwa semangat yang tinggi, membuat sebuah karya yang bisa diakui dan membawa manfaat bagi umat manusia diseluruh dunia. 

Film ini dapat menjadi recommended watching untuk anak muda sebagai contoh motivator agar mengarahkan kegalauan (termasuk kegalauan karena putus cinta :p ) kepada galau yang membawa inovasi hingga menjadikan Mark anak muda terkaya (20 tahun) di dunia karena usaha jejaring sosialnya yang diakses oleh ratusan juta orang di seluruh dunia. 

Saat ini facebook juga kerap kali digunakan sebagai media pemasaran online yang sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh marketer karena mudah, murah, dan efektif.


SINOPSIS

Film ini diawali dengan kencan Mark dengan pacarnya Erica Albright di sebuah tempat makan. Sepanjang interaksi tersebut Mark menilai negatif pacarnya, mengatakan beberapa hal yang menyinggung, menghina latar belakang kehidupannya, kemampuan intelektual yang rendah serta prospek kehidupan dimasa mendatang. Erica pun tersinggung hingga mengatakan


“Kau mungkin akan menjadi seorang yang sukses dalam bidang komputer, tapi jangan harap ada wanita yang menyukaimu karena kau hanya orang kuper dan tak bisa bergaul. Dan satu hal yang perlu kau ketahui, kau seorang bajingan.”
dan mengakhiri hubungan mereka. 
Mark yang patah hati setelah diputuskan oleh pacarnya lantas meminum alkohol sambil mengutak-atik blognya. Dalam blognya ia menjelek-jelekkan Erica hingga menyebutnya "hewan ternak". Mark pun ingin membuat peringkat cewek-cewek seksi melalui situs yang dibuatnya dengan meminta bantuan algoritma dari sahabatnya Eduardo Saverin.

Ternyata situs itu dikunjungi oleh 22.000 user dan membuat jaringan Harvard rusak hingga harus berurusan dengan bagian administrasi universitas dan mendapat citra yang jelek di mata perempuan karena mereka merasa terlecehkan. 

Keberhasilan kunjungan puluhan ribu user dalam waktu dekat itu membuat Mark berpikir untuk menciptakan sebuah social network yang mencantumkan foto, info profil seperti ketertarikan sex, status hubungan, dan lain-lain.

Selain menarik perhatian pihak Harvard, keisengan Mark dan kawan-kawannya ini ternyata berhasil menarik perhatian saudara kembar Winklevoss bersaudara (Armie Hammer) yang ingin membuat sebuah situs harvardconection.com. Awalnya Mark sempat menyindir ide Winklevoss bersaudara yang menurutnya tidak berbeda dengan friendster dan myspace. tapi tawaran kerjasama akhirnya diterima Mark.


Namun seiring perjalanannya, ternyata Mark mengembangkan sendiri pikirannya kedalam situs yang awalnya ia beri nama thefacebook. Tanpa diketahui Winklevoss bersaudara, Mark berhasil meluncurkan thefacebook dikalangan mahasiswa Harvard. Dengan ide-ide yang selalu berkembang menjadikan thefacebook lebih dinamis dan diterima oleh para pengguna internet.


The Social Network memang bercerita bagaimana perjalanan seorang Mark Zuckerberg menciptakan Facebook. Namun David Fincher juga menampilkan beberapa konflik yang menarik selama 120 menit film berlangsung. Konflik antara Mark dan Winklevoss bersaudara yang menuntut facebook sebagai ide mereka. konflik antara Mark dan Eduardo Saverin (Andrew Garfield) kawan sekaligus lawan dalam memperebutkan pengakuan di dalam pengembangan Facebook. Ditambah kisah Mark dan Erica yang memiliki pandangan berbeda dalam hidup.


Sampai perkenalannya dengan Sean Parker (Justin Timberlake) sang pencipta Napster yang akhirnya mengubah thefacebook menjadi facebook. Dengan tagline film, You Don’t Get To 500 Million Friends Without Making A Few Enemies. The Social Network digambarkan dengan pas oleh sang sutradara.


Pada Mei tahun 2005, hanya lebih dari 15 bulan setelah facebook.com diluncurkan, perusahaan telah memiliki 2.8 juta pengguna aktif dan telah memiliki ketersediaan dana (gelombang kedua) sebesar 13 juta US dollar. Dan dalam waktu 6 tahun, situs tersebut telah beralih dari tujuan awal untuk membantu mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran menjadi situs jejaring sosial yang mempunyai ratusan juta pengguna dari seluruh penjuru dunia.
Endingnya, Mark merasa kesepian dan memandangi profil Facebook mantan kekasihnya tersebut berlama-lama. 
*KAITAN RESENSI FILM SOCIAL NETWORK DENGAN

MANAJEMEN PEMASARAN




Film ini juga menggambarkan kegigihan dan keuletan Mark dalam menciptakan dan mengembangkan jejaring sosial yang ditemukannya. Dalam Manajemen Pemasaran, riset pasar harus dilakukan untuk selalu meng-update kebutuhan dan preferensi konsumen, hal ini juga dilakukan Mark karena ia berhasil menambahkan fitur-fitur dalam facebook seperti relationship, ketertarikan, dan lain-lain sesuai dengan apa yang secara tidak langsung "diminta" oleh teman-temannya sebagai konsumen atau user situsnya.
 
Mark memasarkan situsnya secara bertahap diawali pada lingkungan Harvard University yang dilaunching pertama kali pada clun The Phoenix (karena memang pada awalnya Facebook hanya digunakan sebagai sebuah jaringan dimana satu orang dengan orang lainnya dapat berhubungan dan berkomunikasi atau hanya untuk sekedar mengetahui status hubungannya) hingga berkembang-dan terus berkembang hingga ke seluruh pelosok dunia dan menjadi media pemasaran online yang efektif dan efisien. 

Pemasaran Mark seperti yang dijelaskan, cukup efektif karena ia mengetahui segmentasi pasar yang ia tuju sebagai target sehingga dapat diterima oleh user sebagai konsumennya.

Kepopuleran facebook terus ditingkatkan dengan berkerjasamanya dengan Sean, pengusaha cerdik yang mampu membantu mengembangkan usahanya. Dalam pemasaran, menemukan partner bisnis yang tepat dan menyingkirkan partner yang tidak kooperatif penting dilakukan untuk menjaga keharmonisan dan progress pemasaran sehingga laba yan didapat pun semakin besar. Dalam hal ini, Mark mendepak Eduardo sebagai rekan bisnis karena kurang memberikan prospek usaha dibandingkan jika berpartner dengan Sean. Karena hal ini pula Sean menuntut Mark di Pengadilan karena Eduardo merasa terkhianati karena Eduardo menganggap dirinya yang membantu Mark merintis facebook sejak awal. Namun hal itu ia lakukan karena Eduardo masuk dalam Club elite Harvard sedangkan dirinya tidak. Film yang berlatar belakang ingin "penerimaan sosial" Mark ini menunjukkan bahwa Mark orang yang ingin mendapatkan kehidupan sosial yang tidak terasing layaknya keadaanya sekarang.

Inovasi dari facebook sampai saat ini masih terus dikembangkan dengan tampilan yang berubah menjadi kronologi dan tetap mendapat sambutan yang baik dari usernya. Pemasar harus selalu berinovasi agar konsumen dalam hal ini  user facebook tidak bosan dan loyal pada produk karena kegunaannya yang kompleks.

Rabu, 25 April 2012

Keripik Tempe Sanan


PROFIL KERIPIK TEMPE SANAN

 

Tidak sulit mencari jajanan keripik tempe, khususnya di daerah Jawa. Tetapi keripik tempe asal kampung Sanan, di kota Malang, Jawa Timur  diklaim beda dari keripik tempe umumnya. Masyarakat kampung Sanan  memang  sudah turun-temurun membuat tempe. Kampung yang berada di pusat kota ini, memang menjadi sentra industri keripik tempe. Masuk gapura kampung berjejer kios-kios menjual keripik tempe. Masuk kearah lebih dalam lagi, pemandangan makin nyata rumah-rumah penduduk menjadi tempat produksi keripik tempe sekaligus produksi tempe. Keripik tempe sebenarnya merupakan usaha yang relatif baru di kampung Sanan. Dulu, orang-orang kampung hanya memproduksi tempe untuk dijual di pasar-pasar sekitar kota Malang. Jadi, pada awalnya, keripik tempe hanya merupakan produk sampingan. Jika tempe yang dijual di pasar tidak habis, maka dibuat keripik tempe, hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian. Karena setelah dibuat keripik, umur kadaluwarsanya bertambah,  selain itu nilai produknya juga ikut terangkat.


Gambar : Sentra Industri Tempe Sanan





 
SEGMENTASI PEMASARAN 
KERIPIK TEMPE SANAN
 

Gambar : Pemasaran Keripik Tempe Sanan

Pemasaran keripik tempe sanan ditujukan untuk semua kalangan masyarakat dan berbagai tingkat usia yang menggemarinya. Lebih khususnya ditujukan pada orang-orang penggemar camilan atau makanan ringan. Awalnya Segmentasi geografis keripik tempe Sanan masih berkutat pada skala domestik namun seiring dengan meningkatkan permintaan, keripik asli kota Malang berinovasi dan berekspansi hingga skala Internasional. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya permintaan ekspor ke Negara lain seperti negara Amerika Serikat. Dengan adanya inovasi tempe seperti yang dilakukan oleh keripik tempe Sanan tidak mengherankan jika respons masyarakat sangat baik dan target pemasaran nya pun mencakup semua usia. Meningkatnya permintaan akan keripik tempe juga didukung oleh harga keripik yang terjangkau bagi masyarakat baik lapisan atas maupun bawah. Harganya berkisar dari 5000-6500 per bungkusnya. Keripik tempe diminati bukan hanya karena harga atau rasa keripiknya yang enak melainkan juga karena gizi dari tempe tersebut yang mengandung protein yang berguna untuk menjaga kesehatan. Segmentasi Psikografis yang tersirat dari pemasaran keripik tempe adalah suasana kekeluargaan karena keripik tempe bisa menjadi hidangan untuk mengobrol bersama teman dan keluarga.

Segmentasi Pasar Konsumen
·         Segmentasi Geografis : Nasional merambah global (diekspor)
·         Segmentasi Demografis
o   Usia : Semua usia
o   Penghasilan : Terjangkau oleh semua kalangan ekonomi atas hingga bawah
o   Jenis Kelamin : Semua gender
·         Segmentasi Perilaku :
o   Manfaat : Selain sebagai camilan yang murah, enak dan harga yang terjangkau, tempe memiliki kandungan protein nabati yang berguna bagi kesehatan yakni menjaga keseimbangan gizi dalam tubuh.
·         Segmentasi Psikografis : Kekeluargaan dan sosial masyarakat.

 Gambar : Keripik Tempe untuk Sajian Mengobrol 

untuk Keluarga dan Tamu

Tahapan-Tahapan Branding
  • Brand Unaware : Pada mulanya masyarakat Sanan hanya memproduksi tempe bukan kerpik tempe. Namun saat tempe mereka tidak terjual seluruhnya, mereka menginovasi tempe tersebut menjadi keripik tempe dengan berbagai varian rasa sehingga masa menuju kadaluarsanya semakin lama daripada tempe biasa.
  • Brand Awareness : Tahap Kesadaran masyarakat terhadap keberadaan Keripik Tempe sudah tercapai terbukti dengan banyaknya masyarakat yang gemar makan keripik tempe bahkan manjadikan keripik tempe sebagai camilan wajibnya.
  • Brand Recognition : Setelah tahap awareness tercapai, tahap berikutnya adalah brand recognition, dimana masyarakat mengenal bahwa keripik tempe adalah makanan yang enak, murah, bergizi, dan tetap terjangkau.
  • Brand Assosiation : Asosiasi masyarakat terhadap keripik tempe bahwa keripik tempe merupakan makanan keluarga dari berbagai lapisan ekonomi baik ekonomi atas, menengah, hingga bawah. Keripik tempe merupakan oleh-oleh khas Malang tepatnya diproduksi di Kampung Sanan Malang.
  • Top of Mind : Keripik tempe belum menjadi top of mind selama tahap perkembangannya. Jika orang membicarakan oleh-oleh khas kota Malang maka yang langsung terlintas di benak masyarakat bukan keripik tempe melainkan Apel Malang
 ELIS NUR ROHMA / CA / 115020300111051
 

;;